Anggota


Abimardha Kurniawan. Lahir di kampung Pandegiling, Surabaya, tanggal 26 Maret 1986. Menyelesaikan pendidikan tingkat doktoral di Program Studi Ilmu Susastra, FIB Universitas Indonesia dengan disertasi tentang teks tutur bertajuk Uttaraśabda dari koleksi naskah Merapi-Merbabu (2019). Tulisan-tulisannya dipublikasikan melalui sejumlah media massa, antologi puisi bersama, prosiding, maupun jurnal ilmiah. Pernah menjadi salah satu kontributor dalam penyusunan katalog naskah Nusantara koleksi Staatbibliotheek zu Berlin, Jerman (2016). Sejumlah puisinya pernah memperoleh penghargaan dalam sayembara penulisan tingkat nasional. Saat ini bekerja sebagai staf pengajar di Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga. Karya terbarunya: Arjunasasrabahu Sĕkar Agĕng: Alih Aksara dan Terjemahan (bersama Agung Kriswanto, penerbit Perpusnas Press 2022).

Aditia Gunawan bekerja sebagai pustakawan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas). Pendidikan S1 diselesaikan di Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah (Sunda). Menyelesaikan studi S2 di Institut National des Langues et Civilisations Orientales (INALCO), Paris (2016) dan S3 di École Pratique des Hautes Études (EPHE, PSL), Paris (2023) dengan judul disertasi Sundanese Religion in the 15th century: Philological Study based on the Śikṣā Guru, the Sasana Mahaguru, and Siksa Kandaṅ the Karəsian. Fokus penelitiannya yaitu naskah Sunda Kuno, Sunda Modern dan Jawa Kuno. Bukunya yang sudah terbit antara lain Bhīma Svarga: Teks Jawa Kuno abad ke 15 dan penurunan naskahnya (Perpusnas, 2019). Artikel-artikel ilmiahnya telah terbit dalam berbagai jurnal internasional seperti Bijdragen, Archipel, dan Wacana. Pernah mendapatkan hadiah sastra Sunda LBSS bidang esai pada tahun 2011 dan penghargaan Mahar Schützenberger untuk penulisan disertasi pada tahun 2022. Selain sebagai kurator, saat ini Aditia aktif sebagai sekretaris umum Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa).

Andri Setyo Nugroho. Lahir di Magetan, 16 Oktober 1998. Lulusan Ilmu Sejarah Universitas Airlangga dengan fokus penelitian Sejarah Indonesia periode Hindu-Buddha. Pada 2022 berkesempatan mengikuti program penelitian tentang Jalur Rempah yang diselenggarakan atas kerja sama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga. Saat ini aktif dalam kegiatan aksara dan bahasa Jawa Kuna di Rumah Budaya Malik Ibrahim Sidoarjo.

Anggita Anjani. Lahir pada tahun 1996, Anggi lulus dari Program Studi Jawa Universitas Indonesia dan meraih gelar sarjananya pada tahun 2018 dengan menulis kajian Lontar Darmawarsa Merapi Merbabu sebagai objek penelitiannya. Kegemarannya pada bidang filologi terus membuatnya menelurkan penelitian lanjutan di tahun selanjutnya yang diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Saat ini, Anggi bekerja di perusahaan rintisan berbasis teknologi dan bermukim di pulau dewata, sembari tetap menjadikan sastra, filologi, dan jawa kuno sebagai kecintaan dan hobinya.

Atin Fitriana adalah dosen di Program Studi Sastra Jawa, Departemen Linguistik, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia. Ia menyelesaikan studi S1 di Program Studi Sastra Jawa FIB UI. Ia kemudian melanjutkan studi S2 dan S3 di Program Studi Linguistik FIB UI. Atin menyelesaikan studi S3 pada tahun 2022 dengan penelitian mengenai perkembangan pronomina persona bahasa Jawa dari abad ke-10 sampai abad ke-21. Sejak tahun 2016, Atin terlibat dalam beberapa proyek penelitian seperti pengembangan korpus bahasa Jawa dan korpus bahasa Jawa Kuno, etimologi bahasa Jawa Kuno, penyusunan kamus bahasa Jawa, dan penyusunan kamus Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). Penelitiannya saat ini tidak hanya berfokus pada bahasa Jawa Kuno, namun juga berfokus pada perkembangan bahasa Jawa secara diakronis.

Danang Satria Nugraha bekerja sebagai dosen linguistik di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana di Universitas Negeri Malang dan pendidikan magister di Universitas Gadjah Mada. Alumnus Kursus Intensif Bahasa Jawa Kuno 2015 ini memiliki fokus penelitian pada fenomena-fenomena linguistis Bahasa Indonesia, khususnya pada bidang morfosintaksis dan morfosemantik. Dosen yang pernah mengajarkan Bahasa Indonesia bagi penutur asing di Singburi College, Thailand, dan Pusat Budaya Indonesia, Timor Leste, ini menerbitkan hasil-hasil kajiannya baik melalui jurnal, prosiding, maupun buku. Selain aktif melaksanakan tri dharma perguruan tinggi, mantan duta bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta ini juga tercatat sebagai pengurus pusat Asosiasi Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia (ADOBSI) dan pengurus cabang Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI) Komisariat Universitas Sanata Dharma. Untuk kolaborasi riset maupun tukar gagasan, ia dapat dihubungi melalui d.s.nugraha@usd.ac.id.

David Moeljadi bekerja sebagai dosen linguistik dan bahasa Indonesia di Universitas Bahasa Asing Kanda di Jepang sejak April 2021. David menempuh pendidikan S-1 dan S-2 bidang linguistik umum di Universitas Tokyo di Jepang dan pendidikan S-3 bidang linguistik komputasi di Universitas Teknologi Nanyang di Singapura. Setelah bekerja sebagai data scientist di Traveloka di Singapura 2018-2019, David bekerja sebagai peneliti muda dan dosen bahasa Indonesia di Universitas Palacky di Olomouc, Republik Ceko hingga Maret 2021. Penelitiannya tentang pengembangan korpus, tata bahasa bahasa Indonesia, Wordnet, kata serapan, dan bahasa Jawa Kuno.

Dewa Ayu Carma Citrawati. Dosen di program studi Sastra Bali FIB Universitas Udayana menyelesaikan studi magister di program magister Ilmu Linguistik FIB Universitas Udayana tahun 2017. Selain itu, juga aktif menjadi sukarelawan di Wikimedia Foundation mengembangkan Wikipedia berbahasa Bali dan Wikisource (perpustakaan digital) yang saat ini fokus pada preservasi manuskrip Bali (lontar) dan digitalisasi. Fokus penelitian saat ini adalah lontar-lontar geguritan yang diteliti dari perspektif linguistik seperti linguistik korpus dan linguistik kognitif.

Eko Bastiawan menamatkan program Postgraduate Diploma in Asian Art tahun 2016 dan Master in History of Art and Archaeology tahun 2017 di SOAS, University of London. Saat ini terdaftar sebagai Mahasiswa S3 di Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran melalui beasiswa doktoral dari EFEO dengan fokus penelitian prasasti periode Jenggala–Kediri.

Evi Fuji Fauziyah lahir di Bandung tahun 1991. Sejak tahun 2015 aktif bekerja sebagai Analis Bahasa dan Sastra di Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek. Menyelesaikan sarjana tahun 2013 jurusan Sastra Sunda dan lulus program magister tahun 2022 jurusan Ilmu Sastra dengan peminatan Filologi di Universitas Padjadjaran. Masih pada tahun 2022 ia menjadi salah satu penerima Lingling Wiyadharma Fellowship dan berkesempatan meneliti naskah Sunda Kuno yang berjudul Tiga Jñana serta arsip Sunda lainnya di Perpustakaan Universitas Leiden selama 3 bulan. Penelitiannya saat ini berfokus pada teks-teks Sunda Kuno dan naskah-naskah Sunda terutama yang membahas tentang perempuan.

Farisah Shabrina Mujahidah adalah seorang Advokat dan Peneliti di Institut Islam Asia Tenggara (ISAIs, UIN Sunan Kalijaga). Lahir di Jakarta dari Bapak Jawa dan Ibu Minangkabau membuat Kawi luput dari masa kecilnya. Namun seperti akar yang terus hidup dan menjalar, ia menyadari bahwa Tanah yang ia jejaki adalah awal dan akhir dari titik pencarian Ruh yang sejati. Kegelisahan ini semakin kentara di tahun 2015, dimana ia menyaksikan Studi Islam Nusantara di kampusnya harus terpojokkan demi geopolitik sebuah Negeri yang jauh. Yang menghapus semua definisi dari Leluhur dan Warisan kebudayaan yang sudah berabad-abad (ter-)PAKU di Tanah Air. Pada tahun 2019, ia masuk waiting list (dan terpilih) untuk mengikuti Kursus Aksara Jawa yang membuatnya semakin yakin untuk mengeksplorasi Kawi, dan pada tahun 2021 ia mempersembahkan Skripsi yang membahas Konstitusi Indonesia dari kacamata Kakawin Sutasoma.

Ghis Nggar lahir di Madiun 19 September 1990. Saat ini bekerja sebagai dosen di Departemen Pendidikan Bahasa Jawa, FBSB, Universitas Negeri Yogyakarta. Pada tahun 2019 dan 2020 menjadi pembicara pada Simposium Internasional Kebudayaan Jawa Kraton Yogyakarta. Pernah berkontribusi dalam konservasi naskah kuno koleksi masyarakat melalui program Digital Repository of Endangered and Affected Manuscript in Southeast Asia PPIM UIN Jakarta-CSMC Universität Hamburg. Buku-buku terbitannya antara lain Alih Bahasa Pañji Jayaḷṅkara Sunyawibawa (Perpusnas Press 2020) dan Kodikologi: Teori, Metode, dan Aplikasinya dalam Analisis Manuskrip Jawa (bersama Venny I. Ekowati, Penerbit Cantrik Yogyakarta 2021). Aktif berinteraksi dengan masyarakat pendidikan, kebudayaan, dan desa wisata melalui berbagai program diskusi, seminar atau pelatihan yang berkaitan dengan literasi, budaya, dan aksara. Aktif menulis artikel ilmiah dan ilmiah popular yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah nasional maupun internasional, blog, dan media lain. Fokus penelitian adalah Palilinḍon Jawa Kuna Merapi-Merbabu dan Etnosains Primbon Jawa (ghisnggar19@gmail.com).

Galih Sekar Jati Nagari memiliki latar belakang bidang ilmu arkeologi, dengan fokus penelitian arkeologi kolonial dan Buddhisme, pengalaman pada studi teknis dan pemugaran bangunan Cagar Budaya, saat ini bekerja untuk urusan pengusulan dan pengelolaan Warisan Dunia dan Warisan Budaya Takbenda UNESCO di Direktorat Jenderal Kebudayaan

Goenawan A Sambodo menyelesaikan Studi S1 Arkeologi dari UGM dengan mengambil peminatan epigrafi. Oleh kawan kawan komunitas sering dipanggil “mbah” karena ia lahir di Temanggung 4 Juni 1970, sempat “tersesat” dibidang lain dan kembali ke “jalan yang benar” sejak 2015 dengan berkomunitas bersama para peminat dan penggiat cagar budaya kebendaan. Studi S2 diselesaikan di ITS dengan bidang peminatan image processing sebagai langkah awal untuk menguak pahatan pahatan aus di batu, berdasarkan foto. Saat ini aktif dalam berkomunitas di Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur terutama dengan teman teman yang berminat dalam aksara Jawa kuna. Ia dapat dihubungi melalui email sekarpudak@yahoo.co.uk

I Gde Agus Darma Putra, lahir 2 Agustus 1991. Menyelesaikan pendidikan di Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar tahun 2013 (S1) dan 2018 (S2). Kini bekerja sebagai dosen di Universitas Hindu Indonesia. Bergabung dalam Yayasan IBM Dharma Palguna sejak tahun 2018 sampai sekarang, yang fokus pada penelitian naskah-naskah Bali, Jawa Kuna dan Lombok. Pernah ikut dalam Penyusunan Katalogus Lontar Bali-Lombok Endangered Archives Programme oleh British Library tahun 2021. Juga Penyusunan Katalogus Lontar Bali dan Jawa di Bayerische Staatsbibliothek Munich tahun 2023.

Ilham Nurwansah adalah alumni Prodi Pendidikan Bahasa & Budaya, Pascasarjana UPI Bandung (2015). Sejak 2010 ia menjadi sukarelawan Wikipiedia Bahasa Sunda dan berbagai kegiatan literasi digital. Ia pernah bekerja sebagai editor buku salah satu penerbit di Bandung (2016-2020). Saat ini bergabung dalam tim Digital Repository of Endangered and Affected Manuscripts in Southeast Asia (DREAMSEA) dan menjadi Wikimedian in Residence untuk program Wikisource Loves Manuscripts (WILMA). Ia juga bergiat dalam digital campaign untuk konten-konten budaya daerah Indonesia dan manuskrip kuno. Sejak 2022 menjadi anggota Tim Ahli Cagar Budaya di Kabupaten Cianjur. Selain itu, ia merupakan penerjemah bahasa Sunda berpengalaman. Beberapa tulisan hasil penelitiannya dapat dilihat di Academia. Kunjungi juga website Kairaga.com yang berisi informasi aksara, naskah, literasi Sunda dan pernaskahan Nusantara. Silakan berkirim pesan melalui surel: ilhamnurwansah@gmail.com.

Kaleem Saleem. I am currently a postgraduate student in the discipline of Development Economics at a state university in Brazil. I was a participant on Old Javanese Summer School held in July 2017. I lived and studied in Indonesia between 2010 and 2014, therefore I am very passionate and impressed by its rich culture and specially the ancient Javanese civilization. In fact few years ago I secured admission at School of Oriental & African Studies to study Masters in Southeast Asian Studies, however due to unavailability of funding I could not pursue my dream. I am still looking for opportunities in future to connect myself in learning Old Javanese and enhance my understanding of the Kawi texts.

Kezia Permata, kelahiran tahun 1998, adalah seorang penggemar naskah dan museum yang suka mempelajari hal-hal baru. Baru saja meraih gelar Master (S2) di bidang History of Art and Archeology di SOAS, University of London (2022) dengan topik penelitian relief Arjunawiwāha pada Candi Kedaton, Jawa Timur. Menyelesaikan studi S1 di Program Studi Sastra Jawa Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (2016) dengan konsentrasi filologi dan pada saat yang sama mengembangkan minat pada dunia Jawa Kuno. Selama studi, minatnya pada museum semakin besar sejak mengikuti International Training Programme di British Museum dan short-term internship di Museum Rietberg, Zurich. Saat ini membantu secara freelance di Pusat Studi Kebudayaan Universitas Gadjah Mada dan berusaha memperlebar sayap ke bidang museologi dengan fokus pendidikan khususnya bagi audiens muda. Mempercayai bahwa budaya dan sejarah merupakan identitas bangsa yang perlu diperkenalkan kepada generasi sejak sedini mungkin.

Lisda Meyanti. Lahir di Labuhanbatu, Sumatera Utara. Menyelesaikan pendidikan S-1 dan S-2 Arkeologi di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Saat ini aktif sebagai peneliti di Pusat Riset Arkeologi Prasejarah dan Sejarah BRIN, khususnya pada Kelompok Riset Epigrafi. Fokus kajian yang didalami adalah Epigrafi Sumatra Kuno.

Luh Yesi Candrika. Lahir di Denpasar tanggal 20 Oktober 1990. Menyelesaikan studi S2 Ilmu Linguistik, konsentrasi Wacana Sastra di Program Pasca Sarjana FIB Universitas Udayana dengan tesis tentang puisi Bali Purwa (geguritan) yang bertajuk Wacana Suniamerta dalam Geguritan Kawiswara (2017). Pernah menempuh studi S1di program studi Sastra Bali, Universitas Udayana dengan skirpsi tentang Babad Nusa Penida Kajian Semiotika (2012).Pernah ikut dalam kegiatan Penyusunan Katalogus Lontar Bali-Lombok Endangered Archives Programme oleh British Library (2021), kegiatan Penyusun Katalogus Lontar Griya Riang Delod Rurung (2023). Pernah menjadi salah satu penerjemah bahasa Bali-Indonesia dalam kegiatan Google in Balinese Translete (2011). Sampai saat ini, masih menjadi salah satu penerjemah di TranslationPapers Bali untuk bidang bahasa Bali, menjadi manager shelf Books of Bali, Rituals and Ceremony, serta kontributor aktif dalam menulis essay mengenai bahasa, sastra, dan budaya Bali pada platform digital BASAbali Wiki. Menjadi penyusun dan penyunting buku Profil Parama Budaya Profil Ida Padanda Made Sidemen: Sebuah Biografi Kreativitas Sastra Seni dan Budaya diterbitkan oleh Dinas Kebudayaan Kota Denpasar (2017). Sempat menjadi salah satu Tim Peneliti mengenai Usada Taru Pramana dan menjadi salah satu Tim Penyusun pembuatan Kamus Tanaman Obat (2018).Saat ini bekerja sebagai Penyuluh Bahasa Bali Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.

Mohamad Wahyu Hidayat, pria Kelahiran Cilacap, 5 Juni 1993, saat ini aktif sebagai dosen pada prodi Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga, Jawa Tengah. Setelah menyelesaikan studi S-1 pada Pendidikan Bahasa Daerah (Jawa) di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta, Ia mendapatkan beasiswa studi S-2 di Universitas Indonesia pada program Ilmu Susastra peminatan Filologi Fakultas Ilmu Budaya dan berhasil merampungkan studinya dengan Tesis berjudul Kajian Intertekstualitas pada naskah Serat Wirid Riwayat Jati. Untuk saat ini penelitian naskahnya berfokus pada kajian naskah-naskah bercorak Islam Jawa.

Ni Made Ari Dwijayanthi, lahir di Tabanan 21, Agutus 1988. Menamatkan studi S-1 dan S-2 Sastra Jawa Kuna di Fakultas Sastra (kini FIB) Unud. Kini, ia menjadi dosen di Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja, Bali. Beberapa fokus penelitiannya yaitu: (evolusi waktu dalam naskah Kalatattwa, Kala Jagra, Kala Purana), (manusia dan hakikat kesadarannya dalam Tutur Adhyatmika, Bhuwana Kosa, Wraspati Tattwa), (kutukan-kutukan yang romantis pada Kekawin Smaradahana, Kekawin Sumanasantaka), (kalepasan: esensi ‘aku’, ‘penyair’, dan ‘semesta’ dalam Kekawin Dharma Sawita, Dharma Wimala, Dharma Niskala, Dharma Sunya, Dharma Putus), (perempuan dan cita-cita penaklukan dalam Smara Reka, Stri Sesana, Rsi Sambina, Ri Kala Stri Sanggama), (pemujaan kesetiaan dalam Babad Calonarang, Kaputusan Calonarang, Puja Durggha). Selain itu, aktif menulis puisi, prosa liris, cerpen, esai dalam bahasa Bali dan Indonesia. Karya prosa liris berbahasa Balinya “Blanjong” terbit tahun 2014, sementara untuk kumpulan esai berbahasa Indonesia “Berguru pada Semesta” terbit tahun 2019.

Nicholas Lua is a student of Sanskrit and Old Javanese philology interested in the Tantric Religions of Indonesia, and their connections to other parts of Maritime Asia. More broadly, Nicholas is interested in how later cultures interpret, relate to, and deploy their distant “Classical” pasts. He graduated from Yale-NUS College and Nanyang Technological University with degrees in History. Nicholas has been inspired by ideas from across the Liberal Arts and Sciences, Literature and Philosophy in particular.

Nurmalia Habibah adalah dosen pada prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, UGM, sejak 2021. Sebelumnya, Malia memiliki pengalaman dalam bidang pengajaran bahasa asing dan penerjemahan sejak 2016. Ia menyelesaikan pendidikan S1 dengan beasiswa Bidikmisi di prodi tempatnya mengajar kini, yang dulunya bernama Sastra Nusantara, dan mengambil topik sastra parwa sebagai skripsinya. Dengan beasiswa dari Yayasan Arsari Djojohadikusumo, ia menamatkan pendidikan master dari S2 Ilmu Sastra UGM dengan topik tesis kritik sastra feminis pada konstruksi naratif Mahābhārata dari Jawa Kuna hingga Jawa Modern. Beberapa fokus penelitiannya yakni penelitian filologis dan sastra dari teks-teks Jawa Kuna, Jawa Baru (projek alih aksara kerja sama dengan Museum Sonobudoyo), dan kini mulai merambah ke teks hukum. Malia juga aktif berkegiatan di Pusat Kajian Jawa (Pusaka Jawa) FIB UGM, lembaga yang berfokus pada optimalisasi hilirisasi riset mengenai bahasa, sastra, dan budaya Jawa.

Putu Eka Guna Yasa lahir pada tanggal 6 Januari 1990 di Banjar Selat Tengah, Susut, Bangli. Menyelesaikan pendidikan S1 pada Program Studi Sastra Bali, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana pada tahun 2012 dan S2 pada Program Magister Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana pada tahun 2017. Sejak tahun 2013 bekerja sebagai staf di Pusat Kajian Lontar Universitas Udayana. Aktif menulis artikel di berbagai media seperti Bali Post, Post Bali, dan Tribun Bali baik dalam bahasa Bali dan bahasa Indonesia. Sejumlah artikelnya terbit dalam Buku Prabhajnyana: Kajian Pustaka Lontar seperti (1) Pertemuan Keindahan Alam dan Keindahan Bahasa dalam Kidung Dampati Lelangon; (2) Citra Air dalam Candi Pustaka Sastra Jawa Kuno dan Bali; (3) Kidung Bhuwana Wisana: Warisan Estetik Karya Ida Padanda Ngurah; dan (4) Pemuja dan Penjelajah Sarira. Buku-buku tentang dunia literasi Bali diterbitkan Gedong Kirtya, di antaranya Kamus Istilah Brata dalam Pustaka Lontar Bali dan Kamus Sinonim dalam Lontar Dasa Nama. Putu Eka Guna Yasa juga menerjemahkan naskah lontar seperti Tattwa Brata, Kidung Yadnyeng Ukir, Geguritan Rajendra Prasad, Geguritan Sri Nata Wasitwa Amla Nagantun, dan yang lainnya. Putu Eka Guna Yasa menerima penghargaan sebagai Pemuda Pegiat Literasi dari Balai Bahasa Bali tahun 2018. Sejak tahun itu pula, Ia diangkat sebagai tenaga pengajar di Program Studi Sastra Bali Fakultas Ilmu Budaya Unud.

Rendra Agusta, S.S., M.Sos. lahir di Sragen, 8 Juli 1990. Seorang peneliti muda yang fokus pada naskah-naskah dan arsip Jawa. Ia menyelesaikan Studi S1 Sastra Jawa dan S2 Kajian Budaya di Universitas Sebelas Maret. Salah satu kajiannya adalah Kajian Filologis Historis terhadap korpus naskah Siti Dhusun di Yogyakarta dan Surakarta 1755-1830. Selain itu, beberapa kali terlibat sebagai saksi ahli hukum agraria atas kasus pertanahan eks wilayah kraton Surakarta dan Yogyakarta. Saat ini aktif dalam Komunitas Sraddha, sebuah komunitas yang bergerak di bidang pernaskahan dan kesusasteraan Jawa Kuna dan Klasik di Surakarta. Ia dapat dihubungi melalui email kangrendraagusta@gmail.com.

Salfia Rahmawati merupakan dosen tetap di Departemen Antropologi Universitas Indonesia. Ia berlatar belakang pendidikan S1 Sastra Jawa (konsentrasi Filologi) Universitas Indonesia (2010) dan S2 Antropologi Universitas Gadjah Mada (2017) dengan co-supervisor tesis dari Universiteit van Amsterdam. Ia pernah terpilih untuk mengikuti fellowship kebudayaan Kemdikbud 2016 di Auckland University of Technology dan museum-museum di New Zealand. Ia juga pernah menamatkan Summer School on Philology and Manuscripts di Universiteit Leiden (2019). Sebelumnya, ia tergabung dalam beberapa proyek penelitian naskah kuna Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan Digital Repository of Endangered and Affected Manuscript in Southeast Asia PPIM UIN Jakarta-CSMC Universität Hamburg. Saat ini, ia aktif dalam pengembangan etnografi berbasis arsip dan naskah serta kajian terkait masyarakat dan tradisi tulis.

Styan Lintang. Lahir di Gunungkidul, 14 Maret 1996. Menempuh pendidikan S1 di Sastra Nusantara, Universitas Gadjah Mada dan saat ini sedang menyelesaikan pendidikan di Magister Sastra, Universitas Gadjah Mada dengan penelitian di bidang filologi Jawa. Saat ini minat penelitiannya meliputi pernaskahan Jawa Kuno dan tradisi pernaskahan Jawa secara umum. Di luar bidang filologi, ia juga berminat dalam kegiatan maupun riset terkait budaya dan masyarakat.

Tyassanti Kusumo Dewanti. Lahir di Surakarta, Agustus 1996. Pernah jadi mahasiswi arkeologi di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada dengan peminatan epigrafi Jawa Kuno. Menyelesaikan pendidikan pascasarjana studi Asia, masih dengan spesialisasi epigrafi Jawa Kuno di École Pratique des Hautes Études (EPHE, PSL) Paris pada 2022 dengan fellowship dari proyek riset DHARMA (ERC n°809994). Beberapa kali terlibat dalam proyek ekskavasi situs di area Jawa, penyusunan naskah akademik dan terakhir adalah riset epigrafi Jawa Tengah, kerja sama antara BRIN-EFEO (2023). Saat ini, di sela-sela mengampu tugas sebagai Staf Ahli Penataan Museum di Puro Mangkunegaran, Surakarta, juga sedang mengembangkan kanal media dan jurnalistik arkeologi Redaksi Lampau (lampau.in) bersama beberapa alumni arkeologi UGM guna mendiseminasi hasil penelitian arkeologi dalam bahasa lebih populer dan menghadirkan cerita di balik kerja-kerja kebudayaan.

Wayan Jarrah Sastrawan adalah seorang sejarawan di bidang sejarah Indonesia kuno. Ia telah meraih gelar Doktor (S3) di bidang Kajian Sejarah Asia di University of Sydney pada tahun 2021. Saat ini ia bekerja sebagai peneliti post-doktoral di École française d’Extrême-Orient (Paris & Jakarta), serta peneliti terafiliasi di University of Sydney (Australia). Ia tertarik pada penggalian ulang sumber dalam bahasa daerah dan bahasa kuno di Indonesia demi pemahaman baru tentang sejarah. Karyanya terbit di berbagai jurnal internasional, termasuk History & Theory, Journal of Global History, Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde dan Indonesia. Ia telah menyebarkan hasil penelitiannya dalam bentuk ceramah umum, seminar, podcast dan wawancara radio, serta melalui profil sosial media yang aktif. Penelitiannya yang terkini berfokus pada perkembangan lembaga sosial dan pembentukan negara di Jawa kuno dari abad ke-8 sampai dengan abad ke-10, dengan dukungan proyek DHARMA yang didanai oleh European Research Council.

Yosephin Apriastuti Rahayu Ibu rumah tangga, peminat bahasa dan sastra Jawa Kuno. Menyelesaikan studi S1 dan S2 di Universitas Gadjah Mada. Sedang menempuh pendidikan S3 di Leiden University Centre for Linguistics. Menjadi tenaga pengajar pada Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada sejak 2016. Menjadi guru bahasa Indonesia dan bahasa Jawa untuk orang asing di Wisma Bahasa sejak 1995. Pernah menjadi pengajar pada Kawi Summer Course di Universitas Heidelberg pada bulan Agustus 2013. Sempat menjadi peneliti tamu di Research Institute for Languages and Cultures of Asia and Africa Tokyo University of Foreign Studies (ILCAA TUFS) pada bulan September 2016-Agustus 2017.

Zakariya Pamuji Aminullah lahir di Nganjuk pada akhir 1992 dan menyelesaikan studi S1 di Sastra Nusantara UGM pada tahun 2015. Pada tahun 2019, ia berhasil menyelesaikan pendidikan S2 di École Pratique des Hautes Études (EPHE), PSL, Paris, dengan bantuan beasiswa dari LPDP (PK-104). Setelah menyelesaikan studi masternya, ia bergabung secara aktif sebagai tenaga pengajar di Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, Fakultas Imu Budaya, Universitas Gadjah Mada, pada awal tahun 2020. Saat ini, Zakariya sedang menempuh pendidikan S3 di Centre for Study of Manuscript Cultures (CSMC), University of Hamburg, Jerman, dengan beasiswa DAAD sejak September 2021. Adapun disertasi yang sedang ia kerjakan akan berjudul “Tracing the Life of an Old Javanese Poetological Treatise: A Study of the Candrakiraṇa and its Manuscript Transmission”. Ia telah menerbitkan, secara mandiri maupun kolaborasi, beberapa artikel di jurnal internasional (Poetika, Wacana) dan secara aktif menghadiri konferensi nasional dan internasional. Papernya baru-baru ini diterima untuk dipresentasikan di acara Workshop “Editing ancient grammatical text” (27–28 Juni 2023) di Wolfson College, Oxford University.